FOTO KEGIATAN SISWA

Jumat, 28 November 2014

Tari sembah/Sigeh Pengunten bagian penting dalam acara resmi di MTs GUPPI 04 Bumiasih Kecamatan Palas

Tari Sembah merupakan salah satu Kegiatan
 Ekstra Kurikuler Di MTs GUPPI 04 Bumiasih 
Tari Sembah atau tari sigeh pengunten merupakan salah satu kesenian di bidang tari yang telah diajarkan sejak lama dan dimasukkan dalam item kegiatan ekstrakurikuler di MTs GUPPI 04 Bumiasih sebagai salah satu upaya melestarikan adat dan kebudayaan daerah Lampung. Oleh sebab itu dalam acara-acara resmi yang diadakan oleh madrasah, tari sembah merupakan pementasan awal sebagai pembuka acara, gerak penari yang diperagakan oleh siswa sangat serasi dengan irama musik yang dimainkan sehingga siapapun yang memandang akan terpesona dan terhibur. Begitulah sekilas gambaran saat tari
tersebut dipentaskan. Hampir sebagian besar siswa perempuan mampu memperagakan tari sembah yang telah menjadi ikon budaya provinsi lampung. Deska Yanti adalah nama guru yang mengajarkan materi tari sembah dalam kegiatan ekstra kurikuler, beliau merupakan putri pribumi asli lampung yang mencoba melestarikan kesenian budaya masyarakat lampung di madrasah Tsanawiyah GUPPI 04 Bumiasih dengan harapan generasi sekarang dan generasi yang akan datang tetap peduli dan mencintai tradisi kebudayaan lokal asli lampung sebagai warisan budaya bangsa.
Walaupun dengan kostum seadannya siswa tetap
serius dan bersemangat dalam mempelajari tari sembah
Deskayanti
Guru Tari MTs GUPPI 04
Bumiasih Kecamatan Palas

Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam. Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan.
Proses lahirnya tari sigeh pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang terdikotomi menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat yang memiliki kekhasan tersendiri sama-sama merasa paling layak merepresentasikan Lampung. Tari sigeh pengunten merupakan sintesis dari dua indentitas kebudayaan yang ada di Lampung. Tari ini menyerap gerak tarian baik dari adat Pepadun maupun adat Peminggir menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat diterima masyarakat luas.

Salah satu ciri dalam tari sigeh pengunten yang merupakan unsur asli dari tari sembah adalah aksesori yang dikenakan para penari. Sesuai namanya, aksesori utama yang digunakan adalah siger – mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung. Aksesori lain yang digunakan pada jemari tangan penari sigeh pengunten adalah tanggai, yaitu penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas. Selain kedua aksesori tadi, penari sigeh pengunten juga mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar