FOTO KEGIATAN SISWA

Kamis, 20 November 2014

KOTAK INFAK PEDULI ANAK YATIM


MTs GUPPI 04 Bumiasih mengajarkan kepada siswa-siswinya untuk menyayangi anak yatim. Melalui program Kotak Infak untuk anak yatim setiap hari Jumat seluruh siswa dan siswi di anjurkan untuk mengisi kotak infak yang telah disediakan oleh pihak madrasah disetiap kelas. Nantinya pada setiap 2 bulan sekali pihak madrasah akan menyalurkan dana tersebut  kepada anak-anak yatim yang ada di sekitar wilayah Desa Bumiasih dan sekitarnya. Bila dana yang ada cukup besar maka akan dibagikan berupa baju seragam sekolah atau sepatu, namun jika dana yang ada minim akan dibagikan berupa buku dan alat-alat tulis, sasaran utamanya adalah anak-anak yatim yang masih bersekolah di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Alhamdulillah sejak awal launching program tersebut mendapat respon yang sangat baik dari para siswa. Mereka sangat antusias untuk menyisihkan sebagian uang jajannya untuk di masukkan ke dalam kotak infak.
DALIL-DALIL DALAM ALQUR'AN DAN AL-HADITS TENTANG ANAK YATIM.
QS;107. AL MAA´UUN: “Tahukah kamu orang yang mendustakan dengan agama?. Maka itulah orang yang menindas anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat. orang-orang yang lalai dari solatnya. Orang-orang yang riya’ dan menyelewengkan bantuan.”
QS;4. AN NISAA’ 127Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran, tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya.
QS;4. AN NISAA’ 6. Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas, maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan tergesa-gesa sebelum mereka dewasa. Barang siapa mampu, maka hendaklah ia menahan diri dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas.
QS;89. AL FAJR 16-20Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. Sekali-kali tidak, sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan, dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
QS;8. AL ANFAAL 41Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS;4. AN NISAA’ :5Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.
QS;76. AL INSAAN 8-9Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula terima kasih.
QS;59. AL HASYR 7Apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada RasulNya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
QS;18. AL KAHFI 82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.”
QS;17. AL ISRAA’ 34-35: Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama dan lebih baik akibatnya.
QS;6. AL AN’AAM 152Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia berkerabat, dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
QS; 4. AN NISAA’ 36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
QS;4. AN NISAA’ 8-10: Dan apabila sewaktu pembahagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.
QS;4. AN NISAA’ 2-3Dan berikanlah kepada anak-anak yatim harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan itu, adalah dosa yang besar. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yang yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
QS;2. AL BAQARAH
83. Dan, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil: Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
220. tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
215. Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
QS;93. ADH DHUHAA 6Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? 9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

BEBERAPA HADIS RASULULLAH SAW TENTANG ANAK YATIM:
Aku dan orang yang memelihara anak yatim adalah di dalam syurga seperti ini.” Sambil Baginda menunjuk dengan kedua jarinya -jari telunjuk dan jari tengah (yang dirapatkannya), umpama rapatnya jari telunjuk dengan jari tengah, duduk bersama-sama Nabi di dalam syurga”. (Dari Sahl bin Saad r.a HR: Al- Bukhari).
Demi yang mengutus aku dengan hak, ALLAH tidak akan menyeksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya…”  (HR: At-Tabhrani)
Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapa yang penyayang.” (dari Daud ‘a.s., Hadis Riwayat Bukhari)
Barang siapa yang mengikut-sertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk syurga.” (Hadis Riwayat Abu Ya’la dan Thabrani, Sahih At Targhib, Al-Albani)
Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi S.A.W. mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan keperluanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, nescaya hatimu menjadi lunak dan keperluanmu akan terpenuhi.” (Diriwayatkan oleh Abu Darda’ r.a HR: Thabrani, Targhib, Al Albaniy : 254)
Engkau melihat orang-orang beriman itu dalam hal kasih sayang dan saling mencintai di antara mereka, adalah seperti satu tubuh, jika ada satu organ yang mengeluh (sakit), maka seluruh tubuh akan merasakan sakit dengan tidak tidur dan panas.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah)
Aku dan seorang wanita yang pipinya kempot dan wajahnya pucat bersama-sama pada hari kiamat seperti ini (Nabi Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah). Wanita itu ditinggal wafat suaminya dan tidak mau kawin lagi. Dia seorang yang berkedudukan terhormat dan cantik namun dia mengurung dirinya untuk menekuni asuhan anak-anaknya yang yatim sampai mereka kawin (berkeluarga dan berumah tangga) atau mereka wafat.” (Hadis Riwayat Abu Dawud dan Ahmad)
Harta-benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh.” (Hadis Riwayat Abu Ya’la dan Abu Hanifah)
Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh”. (Hadis Abu Hanifah)
Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyeksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang memerlukankan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat”. (Hadis Riwayat Ath-Thabrani)
Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan (diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sedekah (zakat).”(Hadis Riwayat al-Baihaqi)

Jumat, 14 November 2014

2 KEGIATAN PENCETAK MACAN PANGGUNG SISWA SISWI MTs GUPPI 04 BUMIASIH KECAMATAN PALAS KABUPATEN LAMPUNG SELATAN ; KULTUM DAN KHITOBAH

SHERLY EKA SUSILAWATI
Siswa Kelas IX MTs GUPPI 04 Bumiasih sedang bertugas sebagai Penceramah

DENGAN KEGIATAN KULTUM DAN KHITOBAH SISWA MTS GUPPI 04 BUMIASIH MAKIN PERCAYA DIRI BERBICARA DI DEPAN ORANG BANYAK

Sebagai langkah awal untuk memupuk keberanian siswa berbicara dihadapan orang banyak, MTS GUPPI 04 Bumiasih mengadakan program kuliah tujuh menit atau biasa disebut dengan istilah Kultum dan kegiatan khitobahan . Program ini telah di launching sejak  sebulan yang lalu. Adapun yang menyampaikan kultum adalah para siswa secara bergiliran selama tujuh menit, materi yang di sampaikan pun  beragam mulai dari masalah ibadah hingga isu terkini tentang Islam. 
Kultum juga didampingi oleh wali kali kelas masin-masing dengan tujuan untuk mengoreksi dan mengevaluasi segala hal yang kurang dari penyampaian siswa. Selain tujuan melatih keberanian kultum ini juga sebagai tujuan membekali siswa agar mampu berbicara didepan orang banyak saat mereka berada dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat lingkungan masing-masing dan tetap peka terhadap amar ma’ruf nahi munkar.. Program ini di gagas oleh waka kesiswaan dan pembina keagamaan dan disetujui serta direspon baik oleh Kepala Madrasah.
 Selain program rutin kultum sekali waktu siswa diminta mewakili kelas masing-masing untuk berbicara di depan semua kelas  dengan menggabungkan semua kelas dalam kegiatan Khitobahan yang diadakan setiap satu bulan satu kali. siswa akan memerankan karakter yang ditentukan oleh sekolah diantarannya; ada yang mejadi MC, Sambutan Kepala Desa, sebagai Qori'/Qori'ah, Pembaca sari Tilawah, Pelantun Sholawat, Ketua Panitia acara, dan juga berperan menjadi Penceramah.  Alhamdulillah program ini cukup bagus untuk melahirkan para penceramah dimasa yang akan datang mampu berbicara dihadapan khalayak ramai.


Tips Kultum

Tahapan dan Kunci Sukses
Kultum sebagai sarana komunikasi memiliki tiga unsur penting, yaitu: Pengirim (penceramah), Penerima (objek da’wah), Pesan (nasihat). Tahapan yang akan dilalui hendaknya mengingat 3 (tiga) unsur tersebut, diantaranya: Motivasi dari penceramah hendaknya mempunyai tujuan yang jelas disertai keyakinan kuat bahwa tujuan tersebut sangat penting. Kemudian hati penceramah mengungkapkannya sebelum lidah dan seluruh potensi dirinya mengutarakannya. Menentukan bentuk pesan (tema dan bentuk penyampaian).
Tema pesan disamping harus memperhatikan prioritas dalam agama, menggunakan dalil yang shohih juga diharapkan up to date. Tema yang up to date menuntut pengetahuan pembicara dalam dunia kontemporer atau minimal mengetahui kondisi realita umat, misalnya : Tema kesabaran menghadapi musibah banjir ketika banyak daerah kebanjiran, tetapi hal ini dapat dikaitkan dengan tauhid ketika umat justeru banyak meminta pertolongan pada sesembahan selain Allah Ta’ala (hal ini perlu untuk mengejar prioritas dalam berda’wah). Tema lain misalnya tentang pornografi yang saat ini sedang aktif dilawan pemerintah, tetapi dikaitkan dengan aqidah ahlussunnah waljama’ah, dimana salah satu bentuk ketaatan ahlussunnah waljama’ah adalah menta’ati pemerintah.
Bentuk penyampaian akan berbeda – beda sesuai dengan penerima dan lingkungan dihadapan kita. Apabila objek kita kalangan pemuda, tentu akan berbeda penyampaian dengan objek kalangan orang tua. Menghadapi para wanita akan berbeda dengan jama’ah laki – laki atau jama’ah yang majemuk. Berbeda pula antara kalangan mahasiswa dan kaum awam di perkampungan. Hal ini kadang menuntut keterampilan penceramah mempunyai wawasan dalam bidang yang sesuai dengan kondisi mad’u. Misalnya seorang penceramah terlebih dulu membaca sekilas (tidak perlu mendalam) tentang materi tentang dunia IT apabila mad’u (objek dakwah) yang dihadapi adalah kalangan insinyur. Merealisir bentuk pesan ke dalam praktek.
Praktek pertama adalah membuat kata pembuka yang menarik, maksudnya menarik perhatian dari jama’ah atau memberikan rangsangan dengan gerakan, atau kalimat lembut, atau kata atau teriakan / panggilan ataupun tujuan yang memang disukai oleh jama’ah. Kata pembuka disini maksudnya dilakukan setelah penceramah memberikan sambutan dengan dengan salam, pujian dan sholawat serta salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam (hal ini semua jarang sekali ditinggalakan para ulama ketika mereka memberikan ceramah/nasihat, kecuali pada kondisi yang memang tidak memungkinkan. Misalnya nasihat – nasihat pendek). Beberapa contoh kata pembuka: Ya ayyuhannas, wahai pemuda, jama’ah sekalian yang kami hormati / cintai, dst.
Praktek kedua kemudian menyambung kata pembuka dengan pesan – pesan yang menarik bagi jama’ah. Hal ini menuntut latihan secara terus – menerus, baik sendiri ataupun secara kelompok. Ada banyak teori praktek tentang hal ini, namun perlu diingat bahwa tujuan daripada penyampaian pesan ini adalah agar pesan kita dapat diterima dan dipahami oleh objek da’wah, sehingga sebaik – baik teori praktek adalah dengan praktek itu sendiri. Learning by doing! Kesuksesan besar dalam menyampaikan pesan secara umum atau mengisi kultum secara khusus adalah tidak lebih akan menggunakan sarana – sarana berikut ini: bahasa, Intonasi suara, rona wajah, gerakan tubuh, kemudian sarana – sarana eksternal.
Ada yang perlu diulang disini sebelum melangkah kepada sarana – sarana diatas, yaitu sebuah bab dalam shahih bukhari tentang bab al – ‘Ilmu Qobla Qoul wal ‘amal (Bab berilmu sebelum berkata dan beramal). Hal ini berarti berkata dan berbuat dalam Islam adalah setelah kita belajar, namun kalau kita balik maka faktor kesuksesan setelah belajar adalah berkata dan berbuat. Bukan begitu?.
Dalam Kegaiatan Kultum dan Khitobah siswa terlihat antusias mendengarkan
penceramah, kegiatan ini merpakan kegiatan rutin yang ada di MTs GUPPI 04 Bumiasih

Sarana Pertama Bahasa. Dilakukan dengan memilih kata – kata yang fasih dan melakukan pembicaraan yang jelas, sebagaimana al – Qur’an telah menyihir hati orang – orang Arab. Nabi shallallaahu’alaihi wasallam berkata artinya:
“sesungguhnya diantara penjelasan itu ada yang menyihir.” (inna minal bayani lasihran).
Setiap kita sudah seharusnya banyak menghafal al – Qur’an dan hadits Nabi shallaahu ‘alaihi wasalam untuk mendapatkan kefasihan dalam berceramah. Ada mungkin juga kita temui dalam keseharian beberapa ungkapan bagus yang perlu kita hafal, sehingga akan menambah perbendaharaan kalimat kita. Kita akan lebih sempurna apabila juga mengetahui beberapa terminologi – terminologi topik yang sedang dibicarakan dari para ahlinya (spesialis), sehingga orang akan percaya dan mudah menerima ceramah anda. Hal yang tidak kalah penting adalah memilih format bahasa yang sesuai dengan waktu yang diberikan. Tidak boleh terlalu singkat dan tidak lengkap, tetapi tidak terlalu panjang yang membosankan. Ketika kita berada pada tempat komunitas tertentu, hendaknya juga banyak mengutip dari tokoh – tokoh yang bisa diterima oleh komunitas tersebut. Ketahuilah setiap tempat mempunyai pembicaraan sendiri dan setiap kondisi mempunyai sarana yang berbeda dengan sarana untuk kondisi yang lain.
Sarana Kedua Intonasi Suara dan Bahasa Tubuh. Sarana ini merupakan sarana terpenting dalam penyampaian ceramah. Sejumlah penelitian di Inggris pada tahun 1970 M mengungkapkan bahwa pengaruh pembicaraan bagi orang lain dipengaruhi oleh kalimat sebesar 7 %, intonasi suara mempunyai pengaruh sebesar 38 %, dan bahasa tubuh lainnya (mata, wajah, tangan dan tubuh), mempunyai pengaruh sebesar 55 %. Ada beberapa catatan yang harus kita hindari tentang bahasa tubuh ketika kita menjadi penceramah, yang umumnya dilakukan tanpa sadar, misalnya: menggaruk – garuk kepala, memainkan benda – benda terdekat, menggoyang – goyang kaki, mata jelalatan dan sebagainya. Umumnya penceramah sukses mengarahkan pandangan mereka ke jama’ah, bersikap tenang dan tidak grogi, menggerakkan tangan mereka sesuai tema yang sedang dibahas, membuat mimik wajah yang semuanya mengarah pada upaya mengarahkan jama’ah pada upaya mempengaruhi mereka agar sesuai dengan tujuan materi.
Langkah Awal Pengembangan diri!
  • Mendengar dan memperhatikan ceramah orang – orang terkenal, kemudian menirunya dan selanjutnya mencari cara khusus bagi kita setelah itu
  • Meminta salah seorang disekitar kita untuk merekam kultum kita tanpa sepengetahuan kita, kemudian dengarkan kultum tersebut dan kritiklah gaya bicara kita serta meinta orang lain meluruskannya
  • Setelah kita beberapa kali naik mimbar, tulislah catatan – catatan tentang pembicaraan tersebut dan tinggalkan catatan tersebut di ceramah kita di masa yang akan datang.
Disarikan dari: Barometer Muslim Manajemen Hidup Sukses, Daru Falah Agar Nasihat dapat diterima, Pustaka Ibnu Katsir Dan beberapa buku lainnya. (asw)

Dalam Kegiatan Khitobah tampak seorang siswa yang bernama ARIS MUNANDAR
sedang bertugas sebagai Qori'

SENI DRUMBAND MERUPAKAN SALAH SATU PROGAM EKSTRA KURIKULER UNGGULAN MTS GUPPI 04 BUMIASIH KECAMATAN PALAS


 


Para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ekskul yang satu ini, mereka dilatih oleh pembina Drumband empat kali dalam satu bulan, pada saat hendak tampil dalam acara-acara tertentu team inti Drumband diambil dari semua kelas sehingga team inti bukan hanya milik kelas tertentu saja, kebijakan ini diambil oleh madrasah agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar peserta didik.


Beduk yang dipukul dengan irama tertentu memang memarakkan malam takbiran. Bunyi beduk dihasilkan dari getaran pada tarikan selaput (membran); karena itu ia diklasifikasikan sebagai membranofon. Ada pula yang memasukkannya dalam kategori perkusi kulit, sekelompok dengan gendang, rebana, tambur, tifa, dll. Untuk mudahnya, kemudian perkusi kulit disebut sebagai drum.
Ayo Jalan terus, semangat terus ya adik-adik

Ada begitu banyak jenis drum tradisional, karena budaya yang berbeda menciptakan bentuk dan bahan drum yang berbeda pula. Ada yang jangkung, gemuk, bersisi satu atau dua, misalnya, tabla dan dholak dari India, atau taiko dari Jepang.
Alat musik yang biasanya dipukul (dengan tangan atau stik) itu, ada yang berbunyi khas justru bila diusap, maka namanya friction drum. Ada pula yang begitu dangkal "tubuh"-nya sehingga tidak dapat bertindak sebagai resonator suara, disebut frame drum. Misalnya tamborin.

Frame drum dimainkan orang di Timur Tengah kuno (khususnya kaum wanita), Yunani, dan Roma, selanjutnya menyebar ke Eropa Tengah. Bentuknya beragam mulai bulat, segi delapan, bujur sangkar, dll. Terkadang ditambah senar atau kerincingan di pinggir. Ada pula rattle drum, drum dua sisi dengan biji digantung di kanan-kiri yang ada di India dan Tibet.

Bagaimana kisah lahirnya drum? Manusia di peradaban awal memiliki kebiasaan memukul-mukul benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan, misalnya saat berhasil menangkap binatang buruan.

Dalam ekskavasi di berbagai wilayah di dunia ditemukan drum tertua dari masa neolitikum. Misalnya, yang di Moravia diduga dari tahun 6000 SM. Bentuknya amat sederhana berupa sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan. Alat itu dibunyikan dengan cara ditepuk.

Pada masa peradaban berikutnya, muncul drum kayu dengan kulit binatang. Stik pukul pun mulai dipakai. Ini ditunjukkan oleh artefak dari Mesir kuno (4000 SM).

Tahun 3000 SM dikenal frame drum raksasa di kalangan bangsa Sumeria kuno dan Mesopotamia. Selanjutnya, drum "menggelinding" ke Afrika dan Yunani sekitar tahun 2000 SM. Drum serupa jam pasir tampak pada relief Bharhut, relief candi India tertua, dari abad 2 SM. Pada masa bersamaan drum muncul di Romawi. Bahakan Romawilah yang pertama kali menggunakan drum sebagai pengobar semangat pasukan perang.

Walau lelah siswa siswi MTs GUPPI 04 Bumiasih  ini tetap semangat
mengikuti acara karnaval dan konfidenmenunjukkan kebolehannya
sepanjang perjalanan masyarakat sangat antusias menyaksikan penampilan
mereka bermain Drumband.

Tahun 600-an Persia mengenal genderang pendek dari tanah liat. Lalu genderang itu mulai dibuat dari logam, terkadang kayu. Genderang itu pun menyebar ke Eropa, Afrika, dan Asia. Karena dibuat dari tembaga dan berbentuk ketel sup, namanya pun jadi kettle drum atau timpani.

Abad XIII timpani menunjukkan peran penting dalam musik Eropa. Karena bunyi gemuruhnya bak geledek, sekitar dua abad kemudian bangsa Inggris juga memanfaatkan timpani di bidang ketentaraan. Gunanya sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan membuat musuh grogi.

Saat menjelajah dunia tahun 1500 bangsa Eropa membawa drum ke Amerika. Maka, cara pakai bangsa Inggris pun menyebar. Tak ayal tahun 1800-an pasukan militer di berbagai negara mulai mempelajari dan menggunakan drum dalam pasukan. Malah ada terobosan baru berupa parade musik pasukan drum band tahun 1813 di Rusia. Itulah salah satu tonggak munculnya drum band.

Keinginan memperkaya musik drum sudah ada sejak 1550. Namun, baru tahun 1935 para pencinta musik di AS mewujudkannya. Drum pun tak lagi muncul tunggal. Seperangkat drum biasanya terdiri atas genderang bas, genderang senar, genderang tenor, dan simbal. Malah tahun 1970-an muncul drum listrik, yang kualitas bunyinya tak beda dengan gendang, timpani, atau drum akustik.


Penampilan siswa MTs GUPPI 04 Bumiasih pada acara karnaval
 di Lapangan Sepak Bola Desa Bumidaya Palas